Cangkir dan Kopi

Ada sebuah kisah, beberapa orang alumni suatu universitas diundang untuk datang ke rumah bekas profesornya. Ketika mereka telah berkumpul, mulailah mereka menceritakan kehidupannya masing-masing. Kebanyakan mereka menceritakan tentang banyak stress dan tekanan kehidupan mengejar keinginannya yang macam-macam.

Beberapa saat kemudian sang profesor datang dengan membawa 1 wadah besar berisi kopi panas yang istimewa. Tak lupa disiapkan juga beraneka macam cangkir ada yang terbuat dari porselin, kaca, kristal, plastic,  kertas dan dihiasi dengan beraneka lukisan warna warni. Profesor mempersilahkan bekas mahasiswanya untuk memilih sendiri cangkir dan kemudian mengisinya dengan kopi.

Mereka mulai sibuk memilih-milih cangkir yang terbuat dari aneka macam bahan dan juga bermacam-macam hiasan yang berwarna-warni. Cangkir yang terbuat dari porcelin indah, kristal cantik banyak yang memperebutkannya dan hanya sedikit yang mengambil cangkir yang terbuat dari kertas dan plastik. Tentu karena yang terbuat dari plastik dan kertas banyak jumlahnya maka para alumni yang memilih kedua bahan tersebut cepat dapat dan bisa langsung menikmati kopi yang istimewa tersebut.

Setelah semua bisa menikmati kopi yang disediakan, sang profesor datang bergabung dengan mereka untuk menikmati kopi bersama-sama. Kemudian profesor menyatakan pada bekas mahasiswanya tersebut bahwa cangkir bisa dipandang sebagai pekerjaan, rumah, kendaraan,kedudukan sosial dll, sedangkan kopi adalah kehidupan itu sendiri, banyak orang yang sibuk mengejar pekerjaan yang mapan, rumah yang megah dll sampai mereka lupa menikmati kehidupan itu sendiri. Sesungguhnya kehidupan itu sendirilah yang mereka cari. Hanya fokus pada cangkir dan lupa menikmati kopi membuat hidup kita stress dan tertekan.

Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah di atas adalah kita boleh saja mengejar pekerjaan yang mapan, rumah yang megah, dll namun pada saat yang sama nikmatilah kehidupan ini dengan apa yang ada saat ini. Maka hidup ini akan lebih menyenangkan.

“Alangkah mengagumkan keadaan seorang mukmin, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya” (HR.Muslim)

One thought on “Cangkir dan Kopi

Leave a comment