Nyeri kepala tipe tegang didefinisikan sebagai serangan nyeri kepala berulang yang berlangsung dalam beberapa menit sampai beberapa hari, dengan sifat nyeri biasanya berupa rasa tertekan atau diikat, bilateral, tidak dipicu oleh aktifitas fisik dan gejala penyertanya tidak menonjol.
Nyeri kepala ini merupakan manifestasi dari reaksi tubuh terhadap stress, kecemasan, depresi,konflik emosional atau kelelahan. Respons fisiologis yang terjadi meliputi refleks pelebaran pembuluh darah serta kontraksi otot-otot rangka kepala, leher dan wajah.
Nyeri kepala ini bersifat episodik atau kronik, dominan pada wanita, dan dapat terjadi pada segala usia. Biasanya pada usia 20-40 tahun.
Nyeri dikeluhkan sebagai nyeri yang tidak berdenyut, rasa kencang atau seperti diikat sekeliling kepala, rasa berat, tertekan dll. Lokasi nyeri terutama pada dahi, pelipis, belakang kepala, atau leher. Nyeri juga dapat menjalar sampai bahu. Kedinginan dapat memicu timbulnya nyeri kepala ini.
Pada yang episodik, pasien biasanya jarang berobat ke dokter karena sebagian besar sembuh dengan obat2 analgetik bebas yang beredar di pasaran. Pada yang kronis, biasanya merupakan manifestasi konflik psikologis yang mendasarinya seperti kecemasan dan depresi. Oleh sebab itu, perlu dievaluasi adanya stress kehidupan, pekerjaan, kebiasaan, sifat kepribadian tipe perfeksionis, kehidupan perkawinan, kehidupan sosial, kehidupan seksual, dan cara pasien mengatasinya.
Pada pasien dengan nyeri kepala karena depresi, dapat ditemukan gejala lain seperti gangguan tidur (sering terbangun atau bangun dini hari), napas pendek, konstipasi, berat badan menurun, mudah lelah, nafsu seksual menurun, berdebar-debar dan gangguan haid.
Keluhan emosi antara lain perasaan bersalah, putus asa, tidak berharga, takut sakit atau mati dll. Keluhan psikis yaitu konsentrasi menurun, ambisi menurun atau hilang, daya ingat buruk dan mau bunuh diri. Pasien sering menghubungkan nyeri kepalanya secara tidak proporsional dengan kejadian yang pernah dialaminya seperti kecelakaan, trauma, kematian orang yang dicintai, bekas suntikan, tindakan operasi, kehilangan pekerjaan atau perceraian.
1. Tindakan umum
Pembinaan hubungan empati yang hangat antara dokter dan pasien, penjelasan dokter yang meyakinkan pasien bahwa tidak ditemukan kelainan fisik di dalam rongga kepala atau dalm otaknya dapat menghilangkan rasa takut akan adanya tumor otak atau penyakit intrakranial lainnya.
Penilaian adanya kecemasan atau depresi. Sebagian pasien menerima bahwa nyeri kepalanya berkaitan dengan penyakitnya depresinya dan bersedia ikut program pengobatan, dan sebagian lainnya menyangkal. Oleh karena itu, pengobatan biasanya digabungkan antara pemberian anti cemas atau anti depresi dengan pengobatan nyeri kepalanya, serta modifikasi pola hidup yang salah. Bila depresi berat dengan kemungkinan bunuh diri sebaiknya pasien di rujuk ke ahli jiwa.
2. Terapi farmakologik
– Karena bersifat jangka panjang, sebaiknya hindari zat-zat yang bersifat adiktif.
– Anti depresi
– Anti cemas
– Relaksasi, hipnosis, biofeedback, meditasi, dan teknik relaksasi lainnya dapat membantu mengurangi berat-ringan dan frekuensi serangan.
– Psikoterapi bermanfaat pada kasus dengan kecemasan dan depresi yang berat
– Fisioterapi
Sumber: http://dr-ahyani.blogspot.com