Metode pengobatan Rasulullah SAW dengan menggunakan obat-obatan alamiah

 بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Assalamualaikum Wr.Wb…

  1. 1.      Pengobatan dengan Madu

Madu merupakan makanan juga obat yang dinyatakan oleh Allah Swt dalam al Qur’an. Oleh karena itu Rasulullah SAW amat gemar menggunakan madu sebaga makanan maupun sebagai obat-obatan. Bahkan Beliau paling suka meminum madu di pagi hari dengan dicampur air dingin. Hal itu dimakdsudkan untuk menjaga atau mengobati penyakit usus. Keunggulam madu sebagai makanan dan obat dikarenakan ia di hasilkan dari lebah yang menghisap nectar bunga.

Beberapa hasil penelitian tentang madu:

a. Bakteri Tidak Mampu Melawan Madu
Hasil sebuah penelitian menegaskan adanya kekuatan besar di dalam madu yang mampu mengalahkan bakteri, di mana bakteri-bekteri itu tidak mampu bertahan di hadapan madu. Penulis menganjurkan untuk menggunakan madu dalam mengobati berbagai jenis luka, termasuk luka bakar.

Berbagai riset ilmiah menunjukkan bahwa karakteristik fisikawi dan kimiawi madu, misalnya tingkat keasaman dan pengaruh osmotiknya, yang berperan dalam efektivitasnya membunuh bakteri. Di samping itu, madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory activity anti).

Hasil terakhir adalah bahwa madu melawan pembusukan oleh bakteri dan mempercepat pulihnya luka-luka, luka bakar, dan borok.

b. Penggunaan Madu Sebagai Antiluka
Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Majalah Ann Plast Surg, bulan Februari 2003 M, dilakukan penelitian terhadap 60 pasien berkebangsaan Belanda yang terkena luka dalam, yang bermacam-macam, meliputi luka-luka menahun (21 pasien), luka-luka kompleks (23 pasien), dan luka-luka memar yang parah (16 pasien).

Para peneliti menyatakan bahwa penggunaan madu mudah dilakukan bagi semua pasien, kecuali satu orang, membantu pembersihan luka, dan tidak terjadi efek samping apa pun dari penggunaan madu dalam pengobatan luka-luka tersebut.

Para peneliti menyarankan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Majalah Arch Surgery tahun 2000 M digunakannya madu untuk melindungi garis tepi luka-luka yang terjadi selama proses operasi pengangkatan tumor.

c. Madu dan Luka Bakar
Dalam rubrik “Luka Bakar” majalah Durns tahun 1996 M, telah dipublikasikan sebuah artikel tentang penggunaan madu untuk pengobatan luka bakar. Artikel tersebut menganjurkan penggunaan madu untuk luka bakar.

d. Madu Kaya Kandungan Antioksidan
Dalam studi yang dipublikasikan pada bulan Maret 2003 M di Majalah Agric Food Chem, para peneliti membandingkan antara pengaruh konsumsi minuman jagung atau madu dengan takaran 1,5 gr/kg berat badan terhadap efektivitas antioksidan. Kandungan plasma antioksidan fenolic telah bertambah dengan persentasi lebih tinggi setelah mengkon-sumsi minuman madu daripada setelah mengkonsumsi minuman jagung. Penelitian tersebut mengindikasikan bahwa antioksidan fenolic yang ada di dalam madu memiliki daya aktif tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress).

e. Madu dan Kesehatan Mulut
Profesor Amoln menegaskan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Majalah Dentgen pada bulan Desember 2001 M, bahwa madu bisa memainkan peran penting dalam pengobatan penyakit-penyakit gusi, sariawan, dan berbagai gangguan mulut lainnya, hal itu disebabkan madu memiliki spesifikasi anti bakteri.

f. Madu dan Pengobatan Infeksi Selaput Lendir Akibat Radiasi
Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Majalah Support Care Cancer, pada bulan April 2003 M, telah dilakukan terhadap empat puluh pasien yang mengidap kanker di kepala dan leher dan mereka itu membutuhkan penyinaran (radio therapy).

Para peneliti berkesimpulan bahwa pemberian madu secara lokal pada saat dilakukannya radioterapi merupakan metode terapi yang efektif, serta tidak memberatkan untuk men-cegah terjadinya infeksi selaput lendir di mulut.

g. Antara Madu dengan Infeksi Lambung (Maagh) dan Tukak Lambung
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam Majalah Pharmacolres tahun 2001 M, para peneliti menyatakan bahwa madu bisa membantu pengobatan infeksi lambung. Para peneliti juga melakukan penelitian lain tentang pengaruh madu alami terhadap bakteri yang terbukti bisa menyebab-kan terjadinya tukak lambung atau infeksi lambung, yang dikenal dengan sebutan bakteri pylori. Diperoleh kejelasan bahwa pemberian cairan madu dengan konsentrasi 20 % bisa melemahkan bakteri tersebut di piring percobaan. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Majalah Tropgastroent tahun 1991M.

h. Madu Mencegah Terjadinya Radang Usus Besar (Colitis)
Bisakah madu mencegah terjadinya radang usus besar pada tikus? Itulah pertanyaan yang dilontarkan oleh para peneliti di Universitas Raja Saud di Kerajaan Saudi Arabia. Pertama-tama mereka menciptakan terjadinya infeksi colon pada tikut-tikus percobaan tersebut dengan melukai tikus-tikus itu dengan acetic acid, setelah tikus-tikus itu diberi madu, glukosa, dan fruktosa melalui mulut dan anus selama empat hari. Para peneliti berhasil mengetahui bahwa madu bisa berperan baik dalam melindungi colon dari luka-luka yang biasa ditimbulkan oleh asam asetat.

Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda kepada orang yang datang kepada beliau, melaporkan bahwa saudaranya mengeluh sakit perut. Maka, beliau bersabda, “Minumkan madu kepada-nya…”.368)

i. Madu dan Kulit Kepala
Karena madu berkhasiat membunuh bakteri, sekaligus ber-fungsi sebagai anti jamur dan antioksidan, serta memiliki kandungan gizi yang tinggi, maka seorang peneliti bernama Dr. Wailial telah melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui pengaruh madu dalam mengobati dermatitis (infeksi kulit) karena minyak dan ketombe.

j. Madu dan pengobatan kencing manis

Madu mampu menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes karena adanya unsure antioksidan yang menjadikan asimilasi gula lebih mudah di dalam darah sehingga kadar gula tersebut tidak terlihat tinggi. Madu nutrisi kaya vitamin B1, B5, dan C dimana para penderita diabetes sangat membutuhkan vitamin-vitamin ini. Sesendok kecil madu alami murni akan menambah cepat dan besar kandungan gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin. Sebaiknya penderita diabetes melakukan analisis darah dahulu untuk menentukan takaran yang diperbolehkan untuknya di bawah pengawasan dokter.

Selain itu madu amat bergizi, melembutkan sistem alami tubuh, menghilangkan rasa obat yang tidak enak, membersihkan liver, memperlancar buang air kecil, cocok untuk mengobati batuk berdahak. Buah-buahan yang direndam dalam madu bisa bertahan sampai enam bulan.

Madu terbaik adalah yang paling jernih, putih dan tidak tajam serta yang paling manis. Madu yang diambil dari daerah gunung dan pepohonan liar memiliki keutamaan tersendiri daripada yang diambil dari sarang biasa, dan itu tergantung pada tempat para lebah berburu makanannya.

Tentang madu, Allah telah berfirman didalam al-Qur’an :
ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَ‌ٰلِكَ لَآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

 “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya     terdapat obat yang me69. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. nyembuhkan bagi manusia.” (QS. An-Nahl : 69)”  


           Sebagaimana Ayat di atas bahwa madu Allah jadikan sebagai obat maka Rasulullah menggunakan madu untuk mengobati salah satu keluarga sahabat yang sedang sakit. Dalam satu riwayat, ada sahabat datang kepada Nabi Muhammad SAW memberitahukan anaknya sedang sakit, kemudian Nabi menyuruh orang itu meminumkan anaknya madu asli sambil membaca doa.

2. Pengobatan dengan Habbatus Sauda’ atau Jinten Hitam atau Syuwainiz

Habbatus sauda’ berkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor temporal. Biji habbatus sauda’ mengandung 40% minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam amino, protein, Ca, Fe, Na dan K. kandungan aktifnya thymoquinone (TQ), dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY). Telah terbukti dari berbagai hasil penelitian ilmiah bahwa habbatus sauda’ mengaktifkan kekebalan spesifik/kekebalan didapat, karena ia meningkatkan kadar sel-sel T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel pembunuh alami. Beberapa resep penggunaan dan manfaat habbatus sauda’:

  1. Ditumbuk, dibuat adonan dangan campuran madu, kemudian diminum setelah dicampur air panas, diminum rutin berhari-hari: menghancurkan batu ginjal dan batu kandung kencing, memperlancar air seni, haid dan ASI.
  2. Diadon dengan air tepung basah atau tepung yang sudah dimasak, mampu mengeluarkan cacing dengan lebih kuat.
  3. Minum minyaknya kira-kira sesendok dicampur air untuk menghilangkan sesak napas dan sejenisnya.
  4. Dimasak dengan cuka dan dipakai berkumur-kumur untuk mengobati sakit gigi karena kedinginan.
  5. Digunakan sebagai pembalut dicampur cuka untuk mengatasi jerawat dan kudis bernanah.
  6. Ditumbuk halus, setiap hari dibalurkan ke luka gigitan anjing gila sebagian dua atau tiga kali oles, lalu dibersihkan dengan air.

Untuk konsumsi rutin menjaga kesehatan, sebaiknya dua sendok saja. Sebagian kalangan medis menyatakan bahwa terlalu banyak mengkonsumsinya bisa mematikan.

 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

“Sesungguhnya habbah sauda` ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari penyakit as-samu”. Aku (yakni`Aisyah radhiallahu ‘anha) bertanya: “Apakah as-samu itu?” Beliau menjawab: “Kematian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

3. Pengobatan dengan Minyak Zaitun

“Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang penuh berkah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Fungsi minyak zaitun:

  1. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.
  2. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah.
  3. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.
  4. Mengurangi serangan kanker.
  5. Melindungi dari serangan kanker payudara. Sesendok makan minyak zaitun setiap hari mengurangi risiko kanker payudara sampai pada kadar 45%.
  6. Menurunkan risiko kanker rahim sampai 26%.
  7. Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari kanker kolon.
  8. Penggunaan minyak zaitun sebagai krim kulit setelah berenang melindungi terjadinya kanker kulit (melanoma)
  9. Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi risiko tukak lambung.
  10. Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam ASI.
  11. Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja.

Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya: “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Setiap kali Allah menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan penyembuhnya. Hanya ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mengetahui dan menerapkan pengobatan yang terbukti kemanjurannya.

4. Pengobatan dengan Air Zam-zam

Pengobatan ini adalah salah satu pengobatan hikmah yang sangat terkenal serta sudah terbukti ribuan tahun mulai zamannya Rasulullah Saw. Para sahabat Rasul yang sudah banyak melakukan pengobatan dengan berkah air Zamzam ini. Dan turun temurun sampai kepada para Aulia’ serta para kyai dan tokoh agama serta ahli hikmah dari berbagai penjuru dunia banyak yang melakukan pengobatan dengan berkah air Zamzam ini.

Dalam sebuah hadits shahih, Nabi Muhammad SAW menyebut air zam-zam,

“Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang mengenyangkan.”

Ditambahkan dalam riwayat Abu Daud (Ath Thoyalisiy) dengan sanad jayyid (bagus) bahwa Nabi SAW mengatakan,

“Air zam-zam adalah obat dari rasa sakit (obat penyakit).”

Hadits-hadits di atas menunjukkan khasiat air zam-zam. Air tersebut bisa menjadi makanan yang mengenyangkan dan dapat juga menjadi obat penyakit. Air tersebut juga adalah air yang penuh berkah.

Dan minum air Zamzam adalah termasuk sunnah sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi SAW karena di dalam air tersebut ada keberkahan. Air tersebut bisa menjadi makanan yang baik dan makanan yang diberkati. Air tersebut disyari’atkan untuk dinikmati jika memang mudah didapatkan sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi SAW.

Hadis tadi sekali lagi menunjukkan pada kita tentang khasiat dan keberkatannya sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Air itu bisa menjadi makanan yang mengenyangkan dan obat penyakit. Dianjurkan bagi setiap mukmin menikmati air tersebut jika memang mudah memperolehnya. Air tersebut juga bisa digunakan untuk berwudhu. Air tersebut bisa digunakan untuk beristinja ‘(membersihkan kotoran setelah buang air). Air tersebut juga bisa digunakan untuk mandi junub jika memang ada kebutuhan untuk menggunakannya.

Kelebihan Dan Khasiat Air Zam-Zam

Penulis kitab al-’Aqdus Sameen mengungkapkan bahwa seorang hamba di Makkah yang bernama Ahmad Abdillah Asy-Syarifee meminum air zamzam dengan niat ingin menyembuhkan penyakit buta. Dengan izin Allah, hamba itu sembuh. Penulis kitab itu turut menjelaskan bahwa gurunya, al-Fufti Abdul Rahman Abil Khair al-Fasi menceritakan Al-Imam an-Nawawi pernah mengatakan siapa yang memiliki hajat akan tercapai keinginan setelah meminum air zamzam. Hal yang mirip pernah dibangkitkan oleh Tahzibul Asma Wal-Lughât yang mengatakan:

“Hal ini dicoba oleh ulama dan kaum saleh untuk mencapai segenap hajat, baik dunia atau pun akhirat. Alhamdullilah, semuanya tercapai.”

Dalam kitab Sahih Muslim juga terdapat riwayat betapa Nabi Muhammad berkata kepada Abu Dharr yang tinggal dekat Ka’bah selama 40 hari 40 malam tanpa makanan kecuali air zamzam. Nabi Muhammad kemudian bertanya kepada Abu Dharr:

“Siapakah yang memberimu makan?”

Abu Dharr menjawab singkat dengan menyatakan dia hanya meminum air zamzam.

“Saya tidak terasa penat atau lemah. Bahkan saya terasa lebih gemuk daripada kurus.”

 

Al-Hakim pernah bercerita bahwa Abu Bakar Muhammad Jaafar menyebut kisah Ibnu Khuzaimah.

Menurut kisahnya, ada orang bertanya dari mana Ibnu Khuzaimah mendapat pengetahuan. Ibnu Khuzaimah menjawab singkat disebut air zamzam diminum sesuai apa yang diniatkan. Al-Jalal as-Suyuti juga menyebut pengalamannya meminum air zamzam sebelum bepergian ke beberapa negara termasuk Yaman, India dan Maroko. Ibnu Khuzaimah pernah berkata:

“Ketika mengerjakan haji, saya minum air zamzam untuk beberapa hal diantaranya supaya lebih ahli dalam bidang ilmu fikih sehingga dapat mencapai martabat seperti Asy-Syeikh Sirajuddin al-Bulqini. Dalam bidang hadis pula, saya ingin mencapat taraf seperti al Hafiz Ibnu Hajar”.

Paling menarik, air zamzam selalu dapat memenuhi kebutuhan mereka yang mengerjakan haji biarpun angka meningkat dari sekitar 400.000 pada tahun 1970-an hingga mencapai 3  juta orang lebih pada era 1990-an sampai sekarang. Ditambah lagi jutaan orang yang datang ke Makkah untuk menunaikan umrah khususnya pada bulan Ramadan. Selama periode itu, banyak umat Islam minum air zamzam dan sebagian besar membawa pulang air tersebut ke tanah air masing-masing. Namun air zamzam seperti tidak pernah habis.

Adab Minum Air Zam-Zam

Ketika mau minum air zamzam, ada adab dan aturan yang harus diperhatikan. Hal ini dinyatakan Abdullah Abi Mulaikah. Katanya: Seorang lelaki menemui Ibnu Abbas yang kemudian bertanya:

“Tuan datang dari mana?”.

Pria itu menjawab singkat:

“Saya baru habis minum air zamzam.”

Saya bertanyakah hal ini:

“Apakah tuan minum sesuai dengan cara yang tepat?.”

Pria itu tidak menjawab sebaliknya bertanya hal tersebut kepada Ibnu Abbas yang berkata:

‘Setelah minum zamzam kita harus menghadap kiblat, sebutkan nama Allah dan bernapas di dalam bejana/gelas kemudian baru teguk lagi. Bacalah pujian terhadap Allah setelah selesai segala urusan. “

Dan jangan lupa berdoa sebelum meminumnya: Ini Doa minum air zamzam:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً ناَفِعاً وَرِزْقاً وَاسِعاً وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءِ وَسَقَمٍ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang luas dan kesembuhan dari segala penyakit dengan berkat rohmatMu wahai dzat yang paling penyayang’.

 

Jadi, dapat kita ketahui bahwa obat-obatan alamiah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW merupakan cara pengobatan yang lebih ampuh dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh yang mengkonsumsinya. Kebenaran tentang kebaikan/keungulan obat alamiah dibandingkan dengan obat alopatik (kimia) telah ditemukan oleh para ahli medis belakangan ini. Di dalam Convention of Medical Heretic, Robert S. Mendelson, berkata bahwa hampir 100% antibiotik yg diberikan tidak perlu. Antibiotik hanya boleh diberikan 3-4 kali dalam hidup. Dalam buku Bad Treatment Bad Doctor : penggunaan antibiotik untuk salesme biasa secara berlebihan, mengakibatkan tubuh semakin lemah dan bakteria makin kuat. Penyakit semakin sukar dirawat, yang berarti risiko maut semakin besar.

Berikut ini adalah table perbedaan anatara obat alamiah vs obat alopatik :

Pengobatan Konvensional/alopati; Pengobatan Herba/Homeopati
  1. Berasa dari Barat
  2. Fizikal
  3. Mengobati gejala penyakit (Symptomatic Treatment)
  4. Membunuh kuman penyakit
  5. Memiliki kesan yang lebih cepat
  6. Terjadi Efek Samping
  7. Mengandungi Kimia Anorganik dan Sintetis
1) Berasal Dari Timur

2) Fizikal & Ruhani

3) Mengobati Punca/Causa Penyakit

4) Meningkatkan Imunitas Tubuh

5) Memiliki Kesan lambat

6) Tidak ada efek samping

7) Mengandung nutrisi makanan, vitamin dan mineral organik

Selain madu, habatus sauda, minyak zaitun, dan air zam-zam rasulullah juga seringan menggunakan berbagai bahan makanan atau tumbuhan sebagai pengobatan seperti : kurma, mentimun mesir, susu kambing, dan sebagainya.

 

Sumber: https://keperawatanreligioncitradwilestari.wordpress.com/

Leave a comment