Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, (Qs. Al-Mu’minum ayat 1-2)
Kusyuk bukan hanya sekedar kata-kata, tapi memang kita mengerjakan shalat dengan kusyu’. Shalat kusyu’ adalah shalat yang dapat menghilangkan pemikiran yang di luar shalat. Apakah kita sudah kusyu’ dalam shalat? Kekusyukan memang sangat sulit dikerjakan, namun apasalahnya kita berusaha untuk kusyu’ dan menjadi salah satu orang yang benar-benar beriman.
Baca juga : Mengapa Shalat Kita tidak Kusyu
5. Orang yang mengeluarkan zakat dan memberi sedekah (infaq) dengan ikhlas
Dalam ayat lain Allah berfirman:
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَوٰةِ فَٰعِلُونَ
Dan orang-orang yang menunaikan zakat, (Qs. Al-Mu’minum ayat 4)
Zakat dan sedekat merupakan kewajiban bagi kita yang mampu. Tidak banyak dari orang yang mampu mengeluarkan zakat dan sedekah akan melakukannya karena mereka kikir dan takut miskin. Padahal zakat atau sedekah tidak akan mengurangi harta kita bahkan Allah akan memberikan keberkatan kepada harta yang kita miliki.
Daripada Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya : “ Sedekah tidak mengurangkan harta. Allah tidak melebihkan seseorang hamba dengan kemaafan-Nya melainkan kemuliaan dan tidak merendahkan diri seseorang melainkan Allah mengangkatnya.” (Muslim, ad-Darimi dan Ahmad)
Dan Allah SWT. juga berfirman:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍۢ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍۢ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Qs. Al Baqarah Ayat 261)
Selain itu, sedekah merupakan amalan yang tidak akan putus-putus pahalanya selama kita melakukannnya dengan ikhlas. Inilah tanda orang yang beriman yaitu orang yang suka menfkahkan hartanya di jalan Allah secara ikhlas.
6. Orang-orang yang menepati janji
Allah SWT. juga berfirman:
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِأَمَٰنَٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَٰعُونَ
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, (Qs. Al-Mu’minum ayat 8)
Seperti yang disebutkan dalam surat Al-baqarah ayat 177 dan Surat Al-mu’minun diatas bahwa orang yang menepati janji adalah termasuk orang yang beriman. Orang yang menepati janji adalah orang yang takut akan azzab Allah di akhirat nanti dan akan di minta pertanggungjawaban. Selain itu, orang yang mengikiri janji dikategorikan sebagi orang yang munafik. Maka jadilah kita orang yang menepati janji dan memelihara amanat sehingga menjadi orang yang beriman. apalagi menjadi pemimpin, karena setiap apa yang di pimpin akan diminta pertanggungjawabannya atas apa yang dipimpin.
7. Orang-orang yang menjauhi perbuatan yang tidak berguna
Allah berfirman:
وَٱلَّذِينَ هُمْ عَنِ ٱللَّغْوِ مُعْرِضُو
Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, (Qs. Al-Mu’minum ayat 3)
Orang-orang yang beriman akan menjauhi perkataan dan perbuatan yang tidak berguna karena perbuatan itu akan mengundang dosa yang menyebabkan dia menjadi ahli neraka. Perkataan dan perbuatan yang tidak berguna selain mengundang dosa juga akan mengundang permusuhan dan konflik. Dalam haditsnya rasulullah SAW. pernah bersabda:
Hadis riwayat Abu Syuraikh Al-Khuza’i ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (Shahih Muslim No.69)
Perbuatan dan perkataan baik merupakan anjuran, acuan dan perintah yang akan memicu kita menjadi orang yang beriman karena itu semua adalah perbuatan orang-orang yang benar-benar ta’at kepada Allah SWT.. Perkara iman memang didasari pada amal perbuatan manusia yang baik sehingga pantas mendapatkan kasih sayang Allah dan menjadi ahli syurga.
8. Orang-orang yang menjaga kemaluan
Allah SWT. berfirman:
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَٰفِظُونَ إِلَّا عَلَىٰٓ أَزْوَٰجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. (Qs. Al-Mu’minum ayat 5-6)
Menjaga kemaluan adalah menjaga kemaluan terhadap orang yang tidak halal. Contohnya pel4curan atau pr0stitusi, zina dan lainnya. Seberapa banyak pelacuran atau prostitusi yang telah marak di dunia ini, seberapa banya perzinahan yang terpampang di dunia ini, ketahuilah bahwa semua itu adalah ulah orang yang tidak beriman. terlebih lagi pemimpin yang menghalalkan perbuatan zina, maka itu merupakan sebuah kemungkaran yang nyata. Mereka tidak memperdulikan dosa yang menimpa mereka apabila melakukannya. Yang mereka fikirkan hanyalah kenikmatan sesaat dan harta kekayaan. Karena kebanyakan pemicu pelacuran adalah faktor ekonomi yang membuat seseorang terjerumus kedalah perzinahan tersebut. Orang-orang yang benar-banar beriman akan menjauhkan hal tersebut karena meraka takut akan azab dan dosa.
Sebenarnya tanda-tanda orang yang beriman itu sangatlah banyak. Namun itulah delapan tanda-tanda orang yang beriman versi beriman Blog. Yang mana tanda-tanda inilah yang mencerminkan seseorang itu beriman. Harus digaris bawahi bahwa semua itu harus di lakukan dengan ikhlas. Jika sesuatu dilakuakn dengan tidak ikhlas baik karena riya, ujub, takabur, dan lain sebagainya maka semua akan sia-sia. Semoga kita mendapatkan kenikmatan iman dan menjadi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.. aamiin aamiin yaaa rabbal ‘alamiin.